Perairan Laut

1. Panjang pantai 61,470 km. Wilayah ini masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indnesia (WPP-RI) 573 yang memiliki total potensi sumberdaya ikan (SDI) 491.700 ton/ tahun dengan tingkat pemanfaatan pada umumnya moderate dan fully exploitated.
2. Potensi SDI tersebut dimanfaatkan oleh RTP nelayan sebanyak 574 dengan jumlah nelayan 1.925 orang yang terdiri dari Nelayan tetap 1.496 orang,Nelayan Sambilan 322 orang, Nelayan Kadang-kadang 107 orang.
3. Persebaran nelayan meliputi 6 kecamatan dengan rincian sebagai berikut:
• Kec. Besuki (815 orang),
• Kec. Bandung (76 orang),
• Kec. Campurdarat (225 orang),
• Tanggunggunung (357 orang),
• Kec. Kalidawir (380 orang), dan
• Kec. Tulungagung (72 orang).
  Sedangkan nelayan andon diestimasikan 68 orang.
4. Alat tangkap yang digunakan berjumlah 574 unit, meliputi
• Purse seine = 17 unit,
• Payang = 28 unit,
• Pancing = 260 unit,
• Gillnet 26 unit,
• Lainnya = 243 unit.
5. Ukuran kapal (Gross Tonage /GT) dengan perincian sebagai berikut:
• < 5 GT = 395 unit,
• 5-10 GT = 162 unit, dan
• >10 GT = 17 unit,
  Total kapal yang beroperasi sejumlah 574 unit kapal.
6. Merk mesin kapal yang dipakai adalah sebagai berikut:
• Dong Feng = 289 unit,
• Mitsubhisi = 4 unit,
• Kubota = 43 unit,
• Fuso = 12 unit,
• Honda = 26 unit,
• (Mitsubhisi+Yamaha) = 7 unit,
• (Kubota+Dong Feng) = 1 unit,
• (Fuso+suzuki) = 1 unit,
• Yamaha = 6 unit,
• Yanmar = 6 unit dan
• Tanpa mesin = 179 unit.
7. Wilayah pesisir di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
• Pantai Molang,
• Pantai Dlodo,
• Pantai Sine,
• Pantai Ngelo,
• Pantai Gerangan,
• Pantai Brumbun,
• Pantai Popoh,
• Pantai Sidem,
• Pantai Klatak,
• Pantai Bayem,
• Pantai Gemah, dan
• Pantai Nglarap.
8. Kawasan pulau-pulau kecil antara lain:
• Pulau Sosari,
• Pulau Solimo,
• Pulau Sokalong,
• Pulau Tamengan,
• Pulau Sigunung,
• Pulau Siupah, dan
• Pulau Batu Payung.

Perairan Umum Daratan (PUD)

Potensi Perairan Umum di Kabupaten Tulungagung seluas 504,5 ha terdiri dari waduk/cekdam 450 ha, danau/telaga 17,4 ha, rawa 37 ha serta sungai sepanjang 408,65 km.

Armada penangkapan ikan yang dioperasikan yaitu:

1. Perahu Tanpa motor sebanyak 207 unit yang terdiri dari:
• Jukung 132 unit.
• Perahu papan kecil 64 unit.
• Perahu papan sedang 11 unit.
2. Alat Tangkap yang digunakan sebanyak 207 unit dengan rincian:
• Pancing 64 unit.
• Jaring Insang 132 unit.
• Jala/Anco 11 unit, dan alat tangkap lainnya.

Perairan umum tersebut dimanfaatkan oleh 1.050 nelayan PUD yang terdiri dari Nelayan tetap 876 orang dan nelayan sambilan 174 orang dengan perincian sebagai berikut: 420 orang nelayan melakukan penangkapan ikan di sungai, 154 orang nelayan di telaga, 105 orang nelayn di rawa, dan 1.371 orang nelayan di waduk.

Perkembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tulungagung dikelompokkan menjadi dua kategori usaha, yaitu budidaya ikan hias dan budidaya ikan konsumsi.

Pengembangan budidaya ikan hias diprioritaskan untuk jenis ikan hias mas koki (kaliko, tosa, rasket, mutiara, lion head/kepala singa, mata kantong/mata bola, mas lowo, tekim, spenser, dan rensil). Strain tosa di samping menjadi produk unggulan juga berhasil dijadikan sebagai maskot Kabupaten Tulungagung. Di samping itu dikembangkan juga 40 jenis ikan hias lainnya. Sedangkan budidaya ikan konsumsi didominasi oleh ikan lele, gurami, nila hitam, dan patin.

Sampai dengan akhir tahun 2012 luas kolam Budidaya yang ada di Kabupaten Tulungagung mencapai 232,36 ha yang terdiri dari usaha pembesaran ikan air tawar sebesar 222,97 ha yang diusahakan oleh 9.075 RTP dengan jumlah pembudidaya 13.616 orang dan usaha pembenihan ikan air tawar seluas 9,39 ha yang diusahakan oleh 661 RTP dengan jumlah pembenih 802 orang.

Produksi ikan budidaya konsumsi pada tahun 2012 mencapai 28.088,28 ton atau naik sebesar 37,71% daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 20.396 ton.

Perbenihan Ikan

Produksi benih tahun 2012 mencapai 133.726.121 ekor atau mengalami penurunan sebesar 65,94% dari tahun sebelumnya , yaitu 392.643.000 ekor.

Luasan lahan untuk pembenihan ikan air tawar seluas 9,39 ha yang diusahakan oleh 661 RTP dengan jumlah pembenih 802 orang.

Sedangkan nilai produksi benih tahun ini sebesar Rp. 43.648.460.000,- atau mengalami kenaikan sebesar 11,64% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 49.399.334.000,-.

Ikan Hias

Luas Lahan budidaya ikan hias yang ada di Kabupaten Tulungagung sekitar 65,02 ha. Diusahakan oleh 1.294 RTP dengan jumlah pembudidaya 2.017 orang.

Produksi ikan hias air tawar tahun ini mencapai 56.324.370 ekor atau naik sebesar 2,18% dibanding produksi tahun 2011 yang hanya sebesar 55.120.083 ekor. Sedangkan nilai produksi mencapai Rp. 283.792.180.000,- atau mengalami kenaikan sebesar 194,14% dibanding tahun 2011 yang hanya sebesar Rp. 96.460.145.000,-.

Produk ikan hias Kabupaten Tulungagung berhasil menguasai pasar ikan nasional dengan market share sekitar 90%. Adapun daerah pemasaran ikan hias air tawar tersebut meliputi: Surabaya, Solo, Semarang, Jakarta, sebagain Sumatera, Kalimantan dan daerah lain yang terkait rantai perdagangan ikan hias.

Air Payau

Kegiatan budidaya di air payau dari potensi lahan ±100 ha baru dimanfaatkan ±21,22 ha untuk budidaya udang vaname secara intensif oleh dua perusahaan swasta nasional. Adapun lokasi kegiatan usahanya berada di:

1. Kecamatan Besuki dengan luas lahan operasional 8 ha, kegiatan usaha ini menggunakan tenaga kerja sejumlah 29 orang.
2. Kecamatan Pucanglaban dengan luas lahan operasional 13,22 ha, kegiatan usaha ini menggunakan tenaga kerja sejumlah 79 orang.

Produksi udang vaname pada tahun ini sebesar 279,04 ton, turun 59,79% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 694 ton. Sedangkan nilai produksinya mengalami penurunan sebesar 52,51% atau Rp. 18.799.380.000,- dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 39.585.610.000,-.